Para LB mania pasti sudah pernah mendengar/mengalami masalah yang
satu ini. Berdasarkan pengalaman dan pengetahuan saya (dari sharing dan
membaca berbagai literatur mengenai LB), maka bisa saya rangkumkan
sebagai berikut:
Naluri pada mahluk hidup untuk bisa berkembang biak adalah naluri
nomer dua setelah naluri untuk bertahan hidup. Jika kita teropong
kehidupan sepasang lovebird yang sudah berpasangan maka tahap hidup
mereka berikutnya adalah untuk berkembang biak. Langkah pertama untuk
hal tersebut adalah mencari lokasi sarang yang pas (aman dari binatang
pemangsa, tidak panas, dekat tempat mencari makan/minum, dll). Langkah
berikutnya adalah menata sarang tersebut dengan ranting, potongan daun,
batang padi, dll dst. Langkah berikutnya adalah bertelur, yang merupakan
sebuah investasi fisik yang cukup besar dari si induk betina, karena
dia harus mengeluarkan banyak energi secara fisik untuk telur-2 tersebut
(mengambil kalsium dari tubuhnya, dll). Jika kemudian anak tersebut
menetas, jika anda perhatikan secara alami, dimanakah pecahan kulit
telur tersebut? Jawabannya adalah tidak ada, karena kulit telur tersebut
di 'daur ulang' oleh si induk betina dengan cara dimakan, karena dia
bisa memakai kalsium tersebut untuk siklus bertelur berikutnya. Jika
dalam proses membesarkan anak sebelum anak tersebut bisa mandiri datang
sebuah ancaman (dalam bentuk binatang pemangsa) yang menurut si induk
akan membahayakan si anak, maka apa yang terjadi? Anak tersebut akan di
'daur ulang' oleh si induk, karena dia bisa menggunakan energi dari anak
tersebut untuk siklus berikutnya (dialam liar LB juga bisa memakan
binatang kecil lainnya, bukan hanya sayuran dan biji2an). Energi yang
didaur ulang dari si anak akan mempersingkat waktu pemulihan mereka jika
mereka harus mencari tempat baru untuk mengganti tempat sarang tersebut
yang telah tercemar.
Dari teori saya tersebut diatas, jika diterapkan ke lovebird yang
ditangkarkan di kandang anda dan mereka merasa terganggu oleh keberadaan
tangan anda dan intipan2 anda ke sarang mereka, maka yang bisa mereka
lakukan untuk men'daur ulang' tenaga yang dikeluarkan adalah dengan
memakan anak2 mereka. Dalam pandangan mereka hal ini jauh lebih baik
daripada investasi tersebut dimakan oleh binatang pemangsa tersebut
Contoh ancaman lain selain intipan dan 'kunjungan' tangan anda ke
sarang mereka: binatang pemangsa kucing/anjing lewat di depan sarang,
memindah tempat sarang berisi anak dari satu tempat ke tempat lain
(apalagi menjual induk dengan kotak sarang ke orang lain!), binatang
penganggu lain seperti cicak/tikus, dll
Hal ini juga bisa terjadi jika para induk lovebird mempunyai naluri
bahwa anak mereka yang baru lahir ini mempunyai masalah dan tidak bisa
survive, maka mereka akan mendaur ulang anak tersebut untuk dibagikan
kepada anak-2 yang lain maupun untuk persiapan ke siklus bertelur
berikutnya. Dari pengalaman beberapa pakar di LN yang saya baca
karyanya, beberapa kali mereka mencoba intervensi HF terhadap anak yang
tidak disuapi induknya, meskipun HF-nya lancar, seminggu-dua minggu
kemudian anak tersebut tetap mati.
Perlu diketahui bahwa fenomena mendaur ulang anak ini terjadi bukan
hanya pada lovebird saja tetapi juga pada binatang2 lain seperti anjing,
kucing, dll (meskipun mungkin untuk anjing dan kucing adalah bukan
masalah ancaman tetapi atas naluri bahwa anak yang didaur ulang tersebut
adalah anak yang cacat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar