Anis merah (AM) merupakan salah satu jenis burung inti dalam lomba,
atau hampir selalu ada di setiap lomba. Ini menandakan AM banyak
digemari kicaumania di Indonesia. Setelan yang keliru, atau kelalaian
dalam perawatan, bisa menyebabkan burung ini drop.
Kasus
ini lebih sering dialami penggemar pemula anis merah. Tidak apa-apa,
orang belajar memang harus mengalami ujian terlebih dulu. Hanya dengan
cara itulah ia bisa memperoleh pengalaman, dan peristiwa serupa tak
akan terjadi lagi.
Tanda-tanda yang mudah dilihat pada AM drop adalah burung menjadi
pasif, malas berkicau, dan jarang atau bahkan tidak merespon saat
mendengar ocehan sesama anis merah lainnya. Padahal, sebagaimana
kodratnya di alam bebas, anis merah selalu menyahut kicauan AM lain.
Namanya juga lagi drop, atau jatuh mental, sehingga merasa minder ketika
melihat atau mendengar suara anis merah yang lain.
Sikap pasifnya juga terlihat dari perilaku di dalam sangkar. Anis
merah cenderung diam di tenggeran sepanjang hari. Tenggeran menjadi
tempat terbaiknya untuk berdiam diri. Ia menjadi malas ngeplong, jarang
teler, yang membuat pemiliknya merasa geregetan.
Ada juga tanda-tanda fisik yang kerap dijumpai pada AM drop. Yang
sering terlihat adalah sorot mata menjadi sayu, tidak setajam biasanya.
Bulu-bulunya pun terlihat mengembang, tidak rapat, yang menjadi cara
bagi anis merah untuk mengatasi kegelisahannya.
Sekarang kita deteksi penyebab burung ini mengalami drop. Sedikitnya ada empat penyebab mengapa AM bisa drop:
1. Porsi ekstra fooding (EF) kurang
Pemberian EF
idealnya bervariasi, misalnya jangkrik, kroto, dan cacing. Jangkrik
bisa diberikan setiap hari, dengan porsi 2 ekor pagi hari dan 1 ekor
sore hari (pola 2-1). Letakkan jangkrik pada cepuk EF, jangan diberikan
langsung kepada AM.
Kroto segar diberikan dua kali seminggu, masing-masing dengan takaran
1 sendok teh. Misalnya Senin pagi dan Kamis pagi. Adapun cacing cukup
seminggu sekali, dengan porsi 2 ekor.
Ulat hongkong tidak dianjurkan untuk AM, karena dapat membuat birahinya tak terkendali sehingga burung menjadi tidak stabil.
Sekarang cek, apakah pemberian EF pada anis merah Anda sudah sesuai
dengan setelan ideal tersebut? Jika takarannya kurang, kemungkinan besar
AM Anda drop karena memang kekurangan EF. Solusinya tentu dengan
menambah porsi EF.
Apabila AM drop ketika Anda sudah melakukan setelan seperti di atas,
pola pemberian EF perlu sedikit dimodifikasi. Misalnya jangkrik yang
semula menggunakan pola 2-1 diubah menjadi 3-3. Kroto segar diberikan
tiga kali seminggu (porsi pemberian tetap 1 sendok teh). Cacing juga
diberikan 3 kali seminggu, masing-masing sebanyak 2 ekor.
2. Konsumsi buah yang berlebihan
Konsumsi buah-buahan seperti pisang dan papaya yang berlebihan juga
bisa menyebabkan anis merah drop. Cobalah mengurangi porsinya.
3. Kerodong terlalu lama dibuka
Dalam perawatan
harian, sangkar AM harus dikerodong setelah penjemuran di pagi hari.
Dibuka lagi pada sore hari (sekitar pukul 15.30) untuk diangin-anginkan
atau dimandikan (jika perlu). Tetapi sejak 18.00 sampai pagi harus
dikerodong lagi.
Jadi, jika selama ini sangkar lebih sering tidak dikerodong, kini
saatnya untuk meningkatkan intensitas pengerodongan. Tujuannya adalah
menciptakan ketenangan pada AM, karena burung ini dianjurkan untuk tidak
terlalu sering melihat burung sejenis (sesama anis merah).
4. Penjemuran terlalu singkat
Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00.
Saat dijemur, disarankan agar AM tidak melihat burung sejenis (ada
kemiripan dengan tujuan pengerodongan). Setelah dijemur, burung bisa
diangin-anginkan di teras selama 10 menit, kemudian dikerodong lagi.
Sekarang cek lama penjemuran AM yang biasa dilakukan di rumah.
Apabila masih kurang, solusinya ya harus meningkatkan lama penjemuran.
Jika biasanya 1 jam, bisa ditambah menjadi menjadi 1,5-2 jam. Kalau
biasanya 2 jam, bisa ditingkatkan menjadi 3 jam.
Oh ya, jangan lupa berikan multivitamin (misalnya BirdVit) minimal 2 kali seminggu selama masa penyembuhan, untuk mempercepat pemulihan kondisi mentalnya.
Selama menjalankan terapi ini, perkembangan kondisi AM harus selalu
dipantau. Sebab dikhawatirkan begitu mentalnya pulih, AM justru
mengalami over birahi terutama akibat peningkatan porsi EF.
Jadi begitu melihat tanda-tanda burung mulai bersemangat lagi,
hentikan terapi di atas dan kembali ke setelan ideal.
Drop setelah berlomba
Untuk mengatasi drop pada AM usai berlomba, Anda juga perlu
mengembalikan porsi ekstra fooding ke setelan harian. Berikan pula
multivitamin ke air minum sehari setelah lomba.
Lama penjemuran selama H+1 hingga H+3 setelah lomba dibatasi maksimal
30 menit. Jika belum pulih, lakukan terapi sebagaimana mengatasi drop
pada rawatan harian di atas.
Semoga bermanfaat.
Sumber : Om Kicau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar