Masih ingat dengan Om Iwan Fitriadi atau Iwan Cisadane? Profilnya pernah ditulis, terutama tentang penangkaran lovebird menggunakan sangkar gantung maupun kandang multifungsi. Nah, sangkar gantung juga digunakannya untuk menangkar anis kembang
(AK). Selama ini, indukan yang diternak dalam sangkar gantung juga
dapat produktif layaknya dipelihara dalam kandang penangkaran biasa.
Yuk, kita belajar menangkar anis kembang menggunakan sangkar gantung.
Menangkar burung anis kembang sebenarnya relatif lebih mudah daripada
jenis burung lainnya. Terbukti sudah banyak penangkar anis kembang yang
sukses, bahkan hanya dengan menggunakan sangkar gantung. Ini
menunjukkan bahwa AK lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan
sekitarnya.
Penggunaan sangkar gantung sebagai tempat penangkaran anis kembang
jelas bakal menghemat ruangan. Bahkan Anda bisa meletakkan sangkar di
dalam rumah, seperti di ruang tamu, ruang keluarga, dapur, dan
sebagainya. Sangkar gantung juga mudah dipindah-pindah sesuai dengan
keperluan, misalnya untuk dijemur atau dimandikan.
—
“Yang penting, sangkar aman dari gangguan binatang predator seperti
tikus, kucing, dan binatang pengganggu lainnya,” ujar Om Iwan, ketika
ditemui di rumahnya, Jalan Letda Dadang Suprapto No 8 RT 3 /
RW 1 No 8, Grendeng, Tangerang.
Sangkar yang digunakan hanya sangkar bambu biasa, atau sangkar harian
model kotak. Ukurannya relatif, misalnya 50 cm x 60 cm x 50 cm, atau
lebih besar lagi juga boleh.
Sarang bisa ditempelkan pada salah satu sudut sangkar, dengan posisi
sedikit di atas dan dekat dengan tangkringan. Indukan yang dimasukkan ke
sangkar model ini tentu harus sudah benar-benar berjodoh, dan sama-sama
jinak. Sebab sangkar gantung akan sering dipindah-pindah, baik saat
dimandikan, dijemur, maupun saat ingin memantau anakannya.
—
Penempatan sangkar gantung juga harus dijauhkan dari burung sejenis,
agar pasangan induk yang sedang dijodogkan atau ketika sedang bertelur
dan mengerami tidak terganggu oleh burung sejenis di sebelahnya.
Jika terpaksa, karena ruangan terbatas, bisa juga berada dalam
ruangan yang sama. Tetapi bagian samping kiri dan kanan harus diberi
penyekat, sehingga pasangan induk yang satu tidak bisa melihat pasangan
induk yang lain di sebelahnya.
Keuntungan sangkar gantung
Menurut Om Iwan, banyak keuntungan yang diperoleh breeder
ketika menggunakan sangkar gantung. Selain praktis, ekonomis, juga bisa
menghemat lahan. Sangkar juga bisa dipindah-pindah seesuai dengan
keinginan pemilik.
Dalam pemeliharaan pasangan indukan anis kembang di sangkar gantung,
burung bisa dimandikan setiap hari seperti halnya perawatan burung untuk
lomba. Demikian juga penjemuran bisa dilakukan setiap saat.
Keuntungan lainnya, pemilik dapat memonitor anakan / piyikan dengan
cara melihat langsung dari dekat. “Kondisi anakan lebih mudah terpantau.
Kuncinya, induk jantan dan induk betina harus berkarakter jinak dan
mudah beradaptasi dengan manusia dan lingkungan sekitarnya,” jelas Om
Iwan.
Untuk menu pakan dan extra fooding
(EF) sama dengan penangkaran model kandang permanen. “Yang penting,
kebutuhan cacing selalu terpenuhi. Sebab kunci kesuksesan penangkaran
anis kembang antara lain ketesediaan cacing,” kata Om Iwan.
Menyiapkan calon indukan
Persiapan indukan merupakan faktor utama dalam memulai usaha
penangkaran anis kembang. Sebab pemilihan indukan menjadi penentu
berhasil atau tidak dalam sebuah usaha penangkaran.
Agar lebih mudah dan cepat, sebaiknya burung jantan yang akan ditangkarkan sudah gacor
(biasanya umur 1 tahun atau lebih). Burung yang gacor atau rajin bunyi
berarti sudah melampaui umur dewasa kelamin. Akan lebih baik lagi jika
calon induk jantan ini memiliki kualitas suara yang baik, irama lagunya
bagus, speed rapat, volume maksimal, dan bermental baik.
Sedangkan calon induk betina dipilih yang sudah lenjeh, ditandai sering ngleper
atau mengepakkan sayap ketika didekatkan dengan induk jantan. Induk
betina yang sudah birahi biasanya berumur 8 bulan atau lebih.
Akan lebih baik lagi jika induk betina benar-benar jinak, khususnya
apabila didekati manusia. Sebab induk yang jinak akan lebih mudah
beradaptasi dengan lingkungan kandang, tidak mudah stres dan ini sangat
penting saat dia mengerami telurnya.
Proses penjodohan
Proses penjodohan akan berjalan lebih cepat dan mudah apabila calon induk betina yang digunakan adalah pasangan cas
bagi burung jantan ketika hendak dilombakan. Jadi, kalau Anda punya
anis kembang yang biasa dilombakan, dan ingin memperoleh keturunan
darinya, metode penangkaran menggunakan sangkar gantung bisa dijadikan
alternatif.
Dengan menggunakan burung betina yang biasa untuk mengecas, burung
jantan lebih mudah dijodohkan di dalam sangkar. Sebab keduanya sudah
saling mengenal. Tetapi, bagaimana jika kedua induk yang mau dijodohkan
bukan pasangan ngecas?
“Ya, butuh masa pengenalan selama beberapa hari. Biasanya, kedua
calon induk dimasukkan dalam sangkar terpisah, kemudian kedua sangkar
ditempelkan atau didekatkan setiap saat dengan tujuan agar keduanya
saling mengenal,” tutur Om Iwan.
Bisa juga menyediakan 1 unit kandang penangkaran yang khusus
digunakan untuk proses penjodohan. Dalam hal ini, burung jantan
dimasukkan dalam kandang penangkaran. Sedangkan burung betina dimasukkan
ke dalam sangkar, tetapi sangkar itu berada di dalam kandang
penangkaran. Dengan cara seperti ini, kedua burung akan lebih cepat
saling mengenal.
Setelah saling mengenal, dan kedua burung mulai terlihat berjodoh,
bisa dilanjutkan dengan mandi bersama. Masukkan burung jantan dan burung
betina ke bak / karamba mandi. Perhatikan apakah mereka saling
menyerang atau tidak. Jika keduanya tampak akur, bisa langsung
dimasukkan ke sangkar gantung yang sudah disiapkan sebagai tempat
penangkaran (lengkap dengan sarangnya).
Lain halnya apabila salah satu atau kedua burung saling menyerang.
Keduanya harus segera dipisahkan dan dimasukkan kembali ke sangkar
masing-masing.
Berikan suplemen tersebut selama 3 hari berturut-turut. Setelah itu
dekatkan kembali kedua sangkar selama beberapa hari, sampai terlihat
keduanya sering berdempetan (meski tersekat sangkar), termasuk saat
istirahat dan tidur.
Selama kedua sangkar didekatkan, burung setiap hari tetap
mengkonsumsi suplemen tersebut sesuai dengan peruntukannya. Jangan
sampai keliru, misalnya TestoBird diberikan kepada burung betina, atau EstroBird
malah diberikan kepada burung jantan. Sebab produk ini didesain untuk
membentuk kondisi birahi yang tepat, sesuai dengan fungsi fisiologis
burung berdasarkan jenis kelaminnya.
Masa produksi
Jika pasangan induk benar-benar sudah berjodoh, maka keduanya tidak
akan saling menyerang saat disatukan dalam sangkar gantung. Selama induk
betina belum bertelur, pakan yang diberikan kepada pasangan induk ini
adalah voer, buah (pepaya atau pisang), dan jangkrik dengan porsi 10-15
ekor per hari.
Tetapi EF yang paling utama adalah cacing. Cacing harus selalu
tersedia setiap saat. Rata-rata, sepasang induk anis kembang dalam
sehari bisa menghabiskan 15-20 ekor cacing. Jangan lupa tambahkan
sesendok kroto segar untuk menambah gairah kedua burung.
Dengan menggenjot EF, ditambah efek BMR, maka burung akan lebih cepat
kawin. Mereka akan saling mendekat dan bercumbu, lalu kawin dan
bertelur. Jumlah telur anis kembang umumnya 2-4 butir.
Selama bertelur, porsi EF seperti jangkrik dan cacing bisa dikurangi.
Tetapi porsinya harus kembali ditambah jika anakan sudah menetas. Untuk
indukan yang sedang bawa anakan, kebutuhan cacing harus lebih dari
cukup. Sebab, tidak jarang induk yang kebutuhan cacingnya tak tercukupi
akan membuang anaknya sendiri.
Perawatan piyikan
—
Memasuki umur 5 hari, anakan sudah bisa langsung dipanen dan
dipindahkan ke boks inkubator. Kebutuhan pakan indukan setelah anaknya
dipanen bisa dikembalikan seperti saat penjodohan. Beberapa hari
kemudian, pasangan induk ini akan kembali berproduksi.
Selama di dalam inkubator, pakan piyikan bisa dibuat sendiri dengan
mencampurkan voer dan kroto segar, kemudian diberi sedikit air bersih
dan diaduk hingga menjadi adonan. Tambahkan jangkrik yang sudah dibuang
kaki, sayap, dan kepalanya.
—
Kebutuhan makanan selama berada di boks inkubator harus selalu
terpenuhi sampai anakan bisa makan sendiri (umur 25 hari). Jika sudah
bisa makan sendiri, silakan memasang ring ke kaki burung. Kini, anakan
siap dipasarkan. (d’one)
—
Alamat Om Iwan Fitriadi
Jalan Letda Dadang Suprapto No 8, RT 3 / RW 1, Grendeng (Pinggir Kali Cisadane), Tangerang, Banten.
Contact person: 0813 1453 2136
Semoga bermanfaat.
sumber : Om Kicau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar