Banyak kicaumania yang tertarik menjadi breeder kenari.
Selain permintaan pasar yang terus meningkat, banyaknya pilihan
mengenai jenis kenari yang bisa ditangkar, juga karena pengembangbiakan
kenari relatif mudah. Jika tidak memiliki lahan yang luas, sisa lahan di
sekitar rumah pun bisa dimanfaatkan. Bahkan, jika tak ada lagi lahan
tersisa, ruang tamu atau bagian lain di dalam rumah pun bisa dipakai
untuk menggantang pasangan induk. Jadi, breeding kenari juga bisa menggunakan sangkar gantung.
Sangkar gantung terbukti dapat dimanfaatkan untuk menangkar berbagai
jenis burung kicauan. selain kenari jenis burung tertentu menggunakan sangkar gantung,
antara lain:
- Breeding lovebird di sangkar gantung (Iwan Cisadane BF)
- Breeding murai batu di sangkar gantung (Iwan Cisadane BF)
- Breeding murai batu menggunakan kandang gantung (Ron Bird Farm)
- Breeding anis kembang di sangkar gantung (Iwan Cisadane BF)
- Breeding branjangan di sangkar gantung (Padepokan Gamprit), atau
- Breeding mozambik di sangkar gantung
Untuk menggugah semangat Anda, Om Sigit Monjali akan berbagi kisah sukses dalam breeding kenari menggunakan sangkar gantung. Artikel ini bersumber dari Tabloid Agrobur, dan bisa dijadikan salah satu referensi bagi calon breeder maupun penangkar pemula.
—-
Dari pemaster ke breeder
Sebelumnya, nama Om Sigit lebih dikenal sebagai pemaster ulung untuk
burung kenari. Banyak gaco kenari hasil pemasterannya yang dikoleksi
para kenari mania, baik di wilayah Jogja, luar kota, bahkan luar Jawa.
Selain memaster kenari, Om Sigit juga melayani rekan-rekan kicaumania yang membutuhkan kenari hasil breeding
beberapa koleganya di Jogja, mulai dari jenis AF, F1, F2, F3, hingga
yorkshire (YS) lokal yang kini sedang ngetren. Dua kegiatan itu sudah
dijalaninya selama 10 tahun.
Kini Om Sigit maju satu langkah lagi. Kalau memasarkan kenari hasil
penangkaran teman-teman bisa, mengapa tidak terjun sendiri ke breeding
kenari? Begitulah logika berfikirnya.
—-
Bermodalkan pejantan YS lokal yang dipelihara sejak umur 1 bulan, Om
Sigit mulai memproduksi kenari jenis F1 dan F2. “Awalnya saya memaster
pejantan YS lokal ini. Karena tetangga punya kenari standar, proses
pemasteran gagal. Akhirnya saya coba kawinkan burung ini dengan betina
AF,” kata Om Sigit.
Proses penjodohan dilaluinya dengan mudah. Induk betina lalu bertelur
dan menetas. Dari sinilah dia makin serius untuk menekuni breeding
kenari. Om Sigit lalu berburu beberapa betina kenari.
“Untuk mempercepat proses produksi, saya menari betina yang siap
kawin,” kata Om Sigit membuka sebagian rahasia penangkarannya. Kini dia
sudah memiliki 7 ekor induk betina AF 7 dan 8 ekor betina F1. Hebatnya,
semua induk betina yang dikawinkan dengan pejantan YS lokal ini sudah
produksi.
Sangkar gantung di ruang tamu
Apabila dihitung, Om Sigit saat ini baru tiga bulan memulai breeding
kenari. Penangkaran dilakukan di rumahnya, Perumahan Griya Taman Asri
(GTA) Blok I No 337, Desa Bakalan, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman.
Karena tidak ada lahan, Om Sigit melakukan penangkaran ini hanya
menggunakan sangkar gantung. Bahkan, boleh percaya boleh tidak, sangkar
digantung di ruang tamu. Silakan lihat gambar di bawah ini.
—-
Namanya juga ruang tamu, pasti sering dilalui orang, baik anggota
keluarganya, maupun tamu-tamu yang datang ke rumahnya. Nyatanya, induk
betina yang sedang mengeram tetap enjoy menjalankan tugas reproduksinya, sampai menetas.
Lantaran Walau di ruang tamu, namun betina yang sedang mengeram tidak
terganggu oleh hilir mudik penghuni rumah. Karena lokasi breeding yang
minim, Sigit hanya mampu menampung 15 ekor betina.
“Alhamdulillah, betina yang sedang mengeram tidak pernah terganggu, dan tetap bisa berproduksi dengan lancar. Sebagai breeder
pemula, mempunyai 15 ekor betina yang produksi sudah lebih dari cukup,”
ujar Om Sigit merendah. Kalau saja lokasi memungkinkan, tentu dia bakal
menambah induk betina lagi.
Kini Om Sigit mulai menyiapkan YS lokal betina, sehingga kelak dapat
memproduksi sendiri YS lokal. Betina YS lokal sedang dikondisikan
birahinya.
Semua induk diseleksi secara ketat, agar anakan-anakan yang
dihasilkan bisa memiliki postur bagus dan suara lantang. Terbukti anakan
yang sudah dihasilkannya berpostur bagus seperti induknya.
Proses pemasteran
Karena sudah tak ada lagi ruangan, Om Sigit tidak bisa memaster
anakan kenari di rumahnya seperti dulu. Kalau dulu dia selalu memaster
kenari di rumahnya, karena waktu itu belum menggeluti dunia penangkaran.
Sekarang kondisi berubah, sehingga untuk pemasteran ia menjalin kerja
sama dengan rekannya, Agus Monjali.
Kok nama belakang mereka sama-sama Monjali? Monjali adalah kependekan
dari Monumen Jogja Kembali. Bahkan daerah di sekitar monumen itu
dikenal dengan sebutan Monjali pula. Kebetulan Om Sigit dan Om Agus
sama-sama bekerja di monumen peringatan Serangan Umum 11 Maret 1948 itu.
Agus kini berdomisili di Desa Sorogaten, Kelurahan Donomulyo,
Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo. Tempatnya terpencil, jauh
dari keramaian, dan sangat bagus sebagai tempat memaster kenari.
—-
Sebagian anakan kenari hasil breeding Om Sigit dimaster di rumah
Agus. Selain itu, keduanya masih menerima jasa pemasteran piyikan
kenari. Master utama yang sering digunakan adalah blackthroat dan edel
sanger.
Ada juga yang dimaster menggunakan kenari isian blacken, hingga burung lokal seperti ciblek, pleci, perenjak, gelatik
wingko, dan jalak uren. Tetapi karena yang kini sedang ngetren atau
paling diminati adalah kenari isian blackthroat dan sanger, kedua jenis
burung inilah yang sering dijadikan masteran.
“Karena tempatnya steril dari suara burung kenari standar, tingkat
keberhasilannya menjadi besar. Hasil master yang sudah berhasil langsung
dibeli konsumen. Kini, sekitar 15 ekor yang terdiri atas F1, F2, dan
F3, sedang dalam proses pemasteran,” kata Om Sigit.
Semoga bermanfaat.
Sumber : Agrobur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar