Jumat, 19 Oktober 2012

Kanibalisme pada Love Bird (telur hilang/anak hilang)

Para LB mania pasti sudah pernah mendengar/mengalami masalah yang satu ini. Berdasarkan pengalaman dan pengetahuan saya (dari sharing dan membaca berbagai literatur mengenai LB), maka bisa saya rangkumkan sebagai berikut:


Naluri pada mahluk hidup untuk bisa berkembang biak adalah naluri nomer dua setelah naluri untuk bertahan hidup. Jika kita teropong kehidupan sepasang lovebird yang sudah berpasangan maka tahap hidup mereka berikutnya adalah untuk berkembang biak. Langkah pertama untuk hal tersebut adalah mencari lokasi sarang yang pas (aman dari binatang pemangsa, tidak panas, dekat tempat mencari makan/minum, dll). Langkah berikutnya adalah menata sarang tersebut dengan ranting, potongan daun, batang padi, dll dst. Langkah berikutnya adalah bertelur, yang merupakan sebuah investasi fisik yang cukup besar dari si induk betina, karena dia harus mengeluarkan banyak energi secara fisik untuk telur-2 tersebut (mengambil kalsium dari tubuhnya, dll). Jika kemudian anak tersebut menetas, jika anda perhatikan secara alami, dimanakah pecahan kulit telur tersebut? Jawabannya adalah tidak ada, karena kulit telur tersebut di 'daur ulang' oleh si induk betina dengan cara dimakan, karena dia bisa memakai kalsium tersebut untuk siklus bertelur berikutnya. Jika dalam proses membesarkan anak sebelum anak tersebut bisa mandiri datang sebuah ancaman (dalam bentuk binatang pemangsa) yang menurut si induk akan membahayakan si anak, maka apa yang terjadi? Anak tersebut akan di 'daur ulang' oleh si induk, karena dia bisa menggunakan energi dari anak tersebut untuk siklus berikutnya (dialam liar LB juga bisa memakan binatang kecil lainnya, bukan hanya sayuran dan biji2an). Energi yang didaur ulang dari si anak akan mempersingkat waktu pemulihan mereka jika mereka harus mencari tempat baru untuk mengganti tempat sarang tersebut yang telah tercemar.


Dari teori saya tersebut diatas, jika diterapkan ke lovebird yang ditangkarkan di kandang anda dan mereka merasa terganggu oleh keberadaan tangan anda dan intipan2 anda ke sarang mereka, maka yang bisa mereka lakukan untuk men'daur ulang' tenaga yang dikeluarkan adalah dengan memakan anak2 mereka. Dalam pandangan mereka hal ini jauh lebih baik daripada investasi tersebut dimakan oleh binatang pemangsa tersebut


Contoh ancaman lain selain intipan dan 'kunjungan' tangan anda ke sarang mereka: binatang pemangsa kucing/anjing lewat di depan sarang, memindah tempat sarang berisi anak dari satu tempat ke tempat lain (apalagi menjual induk dengan kotak sarang ke orang lain!), binatang penganggu lain seperti cicak/tikus, dll


Hal ini juga bisa terjadi jika para induk lovebird mempunyai naluri bahwa anak mereka yang baru lahir ini mempunyai masalah dan tidak bisa survive, maka mereka akan mendaur ulang anak tersebut untuk dibagikan kepada anak-2 yang lain maupun untuk persiapan ke siklus bertelur berikutnya. Dari pengalaman beberapa pakar di LN yang saya baca karyanya, beberapa kali mereka mencoba intervensi HF terhadap anak yang tidak disuapi induknya, meskipun HF-nya lancar, seminggu-dua minggu kemudian anak tersebut tetap mati.


Perlu diketahui bahwa fenomena mendaur ulang anak ini terjadi bukan hanya pada lovebird saja tetapi juga pada binatang2 lain seperti anjing, kucing, dll (meskipun mungkin untuk anjing dan kucing adalah bukan masalah ancaman tetapi atas naluri bahwa anak yang didaur ulang tersebut adalah anak yang cacat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar