Minggu, 06 Oktober 2013

Tips mempertahankan suara masteran cendet

Ada dua fakta penting terkait dengan burung cendet, yang kalau dicermati mirip dengan cucak hijau. Pertama, burung ini dikenal pintar dan cepat dalam menirukan suara-suara burung lain. Kedua, suara masterannya gampang hilang, terutama pada cendet muda sekitar umur 5-8 bulan. Cucak hijau juga memiliki karakter seperti itu, hanya saja suara masterannya bisa hilang ketika burung sudah dewasa. Bagaimana mempertahankan suara masteran pada burung cendet?
cendet muda
Suara masteran mudah hilang pada cendet muda umur 5-8 bulan.
—–
Kalau kita membicarakan tips mempertahankan suara masteran pada cendet, tentu burung ini harus sudah memiliki isian terlebih dulu. Jenis burung yang sering digunakan sebagai “guru bernyanyi” bagi cendet antara lain lovebird, burung gereja tarung, cucak jenggot, branjangan, ciblek, kenari, burung-madu (“kolibri”), serta jalak uret. Adapun masteran non-burung yang banyak digunakan antara lain suara belalang dan jangkrik.
Pemasteran idealnya dilakukan sejak dini. Kalau Anda mendapatkan anakan cendet umur 15 hari, ya sejak itulah burung sudah bisa mulai dimaster. Kalau Anda mendapatkan cendet trotolan umur dua bulan, maka saat itu pula burung mulai dimaster.
Namun ada nasihat bagus dari Om Arip, pengepul dan pengorbit cendet kenamaan dari Pamekasan, Madura. Kata dia, umur efektif untuk memaster cendet adalah ketika burung berumur 1 hari hingga 5 bulan.
Piyikan cendet
Pemasteran cendet bisa dilakukan sejak piyik.
—-
Tetapi pada umur 5-8 bulan, suara masteran pada cendet rawan sekali hilang karena berbagai faktor. Salah satu faktornya antara lain adanya penambahan suara master yang baru. Karena itu, pada umur 5-8 bulan, burung tidak perlu ditambah isian dulu.
Arip Pamekasan
Om Arip Pamekasan
(Foto: Agrobur)
“Suara masteran pada umur tersebut bisa dikatakan aman. Artinya suara itu tidak akan hilang ketika cendet sudah menginjak umur delapan bulan,” kata Om Arip, sebagaimana dikutip Tabloid Agrobur.
Itu sebabnya, sebagai pengepul dan pengorbit cendet, Om Arip tidak pernah menjual cendet apabila umurnya belum mencapai 8 bulan. Dia belajar dari pengalaman terdahulu, saat melepas cendet yang baru berumur 5 bulan, namun akhirnya semua isiannya rusak dan menumpuk-numpuk.
Padahal, sebelum dilepas ke pembeli, burung sudah memiliki lima isian, yaitu burung gereja tarung, lovebird, burung-madu, suara mak lampir, dan suara buatan “cit-cit-cit” yang dihasilkan dari gesekan gabus dan kaca.
“Setelah pindah ke tempat lain, kebetulan ada suara master baru yang direkam cendet. Bukannya suara master bertambah, tapi suara master yang lama malah rusak atau menumpuk,” kata dia.
Menurut perkiraannya, hal itu akibat proses perekaman yang kurang bagus, dan usia burung masih terlalu muda. Lain halnya jika burung sudah berumur 8 bulan lebih, suara masteran lama tetap awet dan suara masteran baru bisa masuk.
Mempertahankan suara masteran
Jika suara masteran tetap tersimpan dalam memori cendet ketika umurnya mencapai 8 bulan, tugas berikutnya yang tak kalah ringan adalah mempertahankan suara masteran pada cendet tersebut.
Bagaimana caranya? Berikut ini tips spesial dari Om Arip :
  • Pukul 06.00, burung dikeluarkan dan kerodong dibuka. Biarkan cendet berkicau sepuasnya hingga pukul 07.00.
  • Setelah itu, burung dimandikan dengan cara disempot menggunakan air bersih.
Mandi semprot pada cendet
Mandi semprot untuk cendet. (Foto: Ahrobur)
—-
  • Usai mandi, berikan 10 ekor jangkrik dan 1 sendok makan kroto segar.
  • Jemur cendet di bawah sinar matahari pagi hingga pukul 12.00.
  • Pukul 12.00, burung diangin-anginkan di teras selama 15 menit. Selanjutnya, sangkar dikerodong dan dimasukkan ke tempat biasanya burung digantang.
  • Pukul 15.00, burung kembali dikeluarkan dan kerodong dibuka, untuk mandi sore (disemprot air) dan dilakukan penjemuran kembali.
  • Sambil dijemur, berikan 5 ekor jangkrik dan 1 sendok makan kroto segar.
  • Pukul 16.00, burung diangkat dari jemuran dan sangkar kembali dikerodong untuk digantang di tempat biasanya di dalam rumah.
Bagi cendet yang didesain sebagai penyanyi / hiburan di rumah, perawatan seperti itu bisa dilakukan setiap hari (Senin – Minggu).
porsi jangkrik untuk cendet
Porsi jangkrik 10/5 setiap hari. (Foto: Agrobur)
—-
Apabila cendet didesain sebagai burung lomba, maka perawatan di atas hanya berlaku mulai Senin hingga Kamis. Lalu, bagaimana dengan perawatan hari Jumat – Minggu?
Kalau mau dilombakan, berikut ini perawatan lomba agar cendet bisa membongkar semua isiannya selama ini:
  • Hari Jumat, porsi jangkrik ditingkatkan menjadi 15/7. Kroto tetap 1 sendok makan. Selain itu, berikan ulat hongkong dengan porsi 3 ekor pada pagi hari, dan 3 ekor pada sore hari.
  • Hari Sabtu, menu extra fooding (EF) sama seperti Jumat.
  • Hari Minggu, sebelum dibawa ke lapangan, berikan 15 ekor jangkrik, 1 sendok makan kroto, dan 5 ekor ulat hongkong.
  • Sore sehabis lomba, burung cukup diberi 5 ekor jangkrik dan  5 ekor ulat hongkong. Selain itu, kedua kaki burung disemprot dengan air bersih.
Semoga bermanfaat.


Sumber : Agrobur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar