Jumat, 23 Januari 2015

Merawat murai batu saat dorong ekor

Salah satu ciri khas burung murai batu adalah ekornya yang panjang. Kelenturan dan panjang ekor murai batu bisa bervariasi, tergantung faktor genetik dan rasnya. Setelah rampung masa mabungnya, murai batu akan mengalami proses dorong ekor. Jika perawatannya tidak tepat, hal ini bisa mempengaruhi penampilan bulu ekornya.
Murai batu yang sedang dalam proses dorong ekor 
Murai batu sedang dalam proses dorong ekor

Misalnya, bulu ekor mudah rusak, nyerit, bahkan tidak sepanjang sebelumnya. Karena itu, perlu diperhatikan cara merawat murai batu saat dorong ekor.
Seperti diketahui, setelah murai merampungkan masa mabungnya, bagian terakhir yang harus diselesaikan adalah ekornya. Ekor ini secara bertahap akan bertambah panjang, hingga mencapai batas tertentu sesuai dengan kualitas genetik maupun kualitas perawatan selama masa mabung.
Pada saat dorong ekor, perawatan yang harus diterapkan sebenarnya masih sama seperti perawatan masa mabung. Sayangnya, masih banyak muraimania yang tidak menyadari hal ini, dan langsung memberikan perawatan harian biasa saat murai dalam proses dorong ekor.
Akibatnya bisa ditebak: bulu ekor  mudah rusak, keriting, bercabang, dan nyerit. Bahkan panjang ekornya tak akan seperti biasanya. Karena itu, agar pertumbuhan bulu ekor murai lebih maksimal, dengan penampilan lebih cantik, tips berikut ini bisa diterapkan untuk burung kesayangan Anda.
Perawatan murai batu saat dorong ekor
Banyak muraimania yang memberikan pakan tambahan atau EF ketika murai batu sedang dorong ekor. Alasannya, EF bisa mempercepat tumbuhnya bulu-bulu ekor secara maksimal.
Tetapi perawatan itu hanya bisa dilakukan jika Anda telah terbiasa, atau Anda punya waktu cukup dalam merawat burung yang hanya mengkonsumsi EF saja.
Berikut ini bentuk perawatan yang biasa Anda lakukan saat murai batu dorong ekor:
  • Berikan 4-5 ekor jangkrik pada pagi dan sore hari.
  • Berikan kroto segar sebanyak satu cepuk, setiap 2 – 3 kali dalam seminggu. Jika Anda memiliki kroto cukup berlimpah, boleh saja diberikan setiap pagi hari.
  • Mandi sebaiknya tidak dilakukan dalam karamba mandi, tetapi sediakan bak mandi dalam sangkar hariannya.
  • Penjemuran sebaiknya tidak dilakukan secara rutin, cukup beberapa kali seminggu, dan dilakukan hanya pada waktu pagi (setelah matahati terbit) dengan durasi tidak lebih dari 15 menit.
  • Selama perawatan, murai batu disimpan di tempat sejuk, nyaman, dan tidak terganggu burung sejenis maupun burung fighter lainnya. Alternatif lain, Anda bisa memberikan full kerodong.
  • Bersihkan kotoran murai setiap pagi dan sore hari, untuk menjaga kesehatan bulu dan terhindar dari serangan tungau / parasit.
  • Lakukan pemasteran dengan burung atau suara masteran yang tepat.
Itulah beberapa tips merawat murai batu saat dorong ekor. Melalui perawatan secara tepat, bulu ekor akan tumbuh lebih kuat, lebih lentur, berkilauan, tidak mudah rusak, dan panjangnya bisa maksimal.
Semoga bermanfaat.

Sumber : Om Kicau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar