Rabu, 01 April 2015

Tips menjinakkan murai batu giras

Membeli murai batu bahan maupun setengah jadi memang butuh kesabaran dan ketelatenan. Sebab burung dalam kondisi belum beradaptasi dengan lingkungan barunya. Murai batu bahan cenderung liar, gesit, dan giras, sehingga perlu dijinakkan dulu.  Berikut ini tips menjinakkan murai batu giras ala Om Johan Leuser.
Om Johan, pemilik Leuser Bird Shop Pekanbaru, dikenal piawai dalam menjinakkan murai batu bahan / burung muda yang masih giras. Hasilnya, semua murai batu yang dijualnya selalu dalam kondisi sudah jinak, sehingga memudahkan perawatan bagi pembelinya.
Om Johan, pemilik Leuser Bird Shop Pekanbaru.
Untuk menjinakkan murai batu bahan yang masih giras, Om Johan biasanya meletakkan sangkar murai di atas lantai, sehingga tidak digantang seperti biasanya. Hal ini dapat dilakukan selama 1-2 minggu, di mana murai sudah mau berdaptasi.  Selanjutnya, dua bulan kemudian, murai sudah mulai jinak dan gacor.
“Kalau tidak segera dijinakkan, butuh waktu lama untuk menurunkan murai batu ke lapangan, bahkan bisa sampai tiga tahun baru bisa dibawa ke arena lomba. Tetapi kalau dijinakkan, beres mabung burung sudah bisa dimainkan ke lapangan,” jelas Om Johan.
Harga murai muda hutan atau setengah jadi tentu jauh lebih murah daripada membeli burung yang sudah jadi. Tantangannya adalah bagaimana menjinakannya sehingga murai akhirnya rajin berbunyi.
Agar burung mau bunyi, tentu harus dijinakkan dulu, sehingga burung mampu mengenali situasi lingkungan di sekitarnya, serta tidak mudah kaget atau stres apabila didekati manusia.
Untuk murai batu bahan, Om Johan menyarankan agar burung dibiasakan digantang  tidak jauh dari keramaian. Posisi gantangan pun jangan terlalu tinggi, kira-kira setinggi bahu orang dewasa.
“Pada tahap awal, murai biasanya akan loncat-loncat ke sana-kemari. Biarkan saja sampai murai bosan melompat. Yang penting burung tidak nabrak jeruji sangkar,” ujarnya.
Lebih bagus lagi, jika setelah itu dilanjutkan dengan perubahan posisi penempatan. Dalam hal ini sangkar bisa ditaruh di lantai. Kalau murainya banyak, cukup dijejer di lantai. Sangkar tidak perlu dikerodong, tetapi cukup diberi penyekat agar mereka tidak saling melihat. Silakan lihat gambar di bawah ini:
Penjinakan beberapa ekor murai batu muda yang giras.
“Penjinakan di atas lantai cukup satu minggu saja, karena murai biasanya sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya. Yang penting, saat menaruh sangkar di atas lantai, pastikan burung aman dari gangguan hewan predator seperti kucing atau anjing.
“Dengan metode ini, murai selambat-lambatnya sudah jinak dua bulan kemudian. Tanpa proses penjinakan, sampai bertahun-tahun pun murai tetap giras dan tidak mungkin bisa dilombakan,” jelas Om Johan.
Selama proses penjinakan, burung tidak perlu dijemur dulu. Kecuali kalau buka kerodong burung mau bunyi ngeriwik di depan orang-orang. Kalau sudah seperti itu, burung sudah bisa dijemur,” tambahnya.
Apabila burung sudah ngevoer, maka kroto segar tetap diberikan, sedangkan jangkrik diberikan sebanyak 5 ekor pada pagi hari dan dan 5 ekor pada sore hari. Mandi dilakukan setiap hari untuk mempercepat adaptasinya.
Jadi, murai batu akan rajin bunyi atau gacor jika sudah jinak atau beradaptasi dengan lingkungan baru. Sebaliknya, murai batu tidak akan bunyi jika dalam keadaan ketakutan, yang membuatnya tetap giras.

Selamat mencoba! Apabila masih ada yang belum jelas, atau ingin konsultasi lebih lanjut, silakan kontak Om Johan / Leuser Bird Shop dengan alamat dan nomor kontak di bagian bawah artikel ini. (d’one)
Om Johan / Leuser Bird Shop
HP 0853 6381 8888 || Pin BB 2BCO4D12 || FB: Johan Shia Leuser
Alamat: Jalan M Yamin No 30 Pekanbaru, Riau
Semoga bermanfaat.
Sumber Om Kicau

2 komentar:

  1. Klaw vitamin yg bgus apa merk.a bos kan bnyak merek.a bozz...

    BalasHapus
  2. Mksud.a untuk vitami dalam minumannya
    mohon bantuannya om Johan.

    BalasHapus