Om Johan, pemilik Leuser Bird Shop Pekanbaru, dikenal piawai dalam menjinakkan murai batu
bahan / burung muda yang masih giras. Hasilnya, semua murai batu yang
dijualnya selalu dalam kondisi sudah jinak, sehingga memudahkan
perawatan bagi pembelinya.
Untuk menjinakkan murai batu bahan yang masih giras,
Om Johan biasanya meletakkan sangkar murai di atas lantai, sehingga
tidak digantang seperti biasanya. Hal ini dapat dilakukan selama 1-2
minggu, di mana murai sudah mau berdaptasi. Selanjutnya, dua bulan
kemudian, murai sudah mulai jinak dan gacor.
“Kalau tidak segera dijinakkan, butuh waktu lama untuk menurunkan
murai batu ke lapangan, bahkan bisa sampai tiga tahun baru bisa dibawa
ke arena lomba. Tetapi kalau dijinakkan, beres mabung burung sudah bisa
dimainkan ke lapangan,” jelas Om Johan.
Harga murai muda hutan atau setengah jadi tentu jauh lebih murah
daripada membeli burung yang sudah jadi. Tantangannya adalah bagaimana
menjinakannya sehingga murai akhirnya rajin berbunyi.
Agar burung mau bunyi, tentu harus dijinakkan dulu, sehingga burung
mampu mengenali situasi lingkungan di sekitarnya, serta tidak mudah
kaget atau stres apabila didekati manusia.
Untuk murai batu bahan, Om Johan menyarankan agar burung dibiasakan
digantang tidak jauh dari keramaian. Posisi gantangan pun jangan
terlalu tinggi, kira-kira setinggi bahu orang dewasa.
“Pada tahap awal, murai biasanya akan loncat-loncat ke sana-kemari.
Biarkan saja sampai murai bosan melompat. Yang penting burung tidak
nabrak jeruji sangkar,” ujarnya.
Lebih bagus lagi, jika setelah itu dilanjutkan dengan perubahan
posisi penempatan. Dalam hal ini sangkar bisa ditaruh di lantai. Kalau
murainya banyak, cukup dijejer di lantai. Sangkar tidak perlu
dikerodong, tetapi cukup diberi penyekat agar mereka tidak saling
melihat. Silakan lihat gambar di bawah ini:
“Penjinakan di atas lantai cukup satu minggu saja, karena murai
biasanya sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya. Yang penting,
saat menaruh sangkar di atas lantai, pastikan burung aman dari gangguan
hewan predator seperti kucing atau anjing.
“Dengan metode ini, murai selambat-lambatnya sudah jinak dua bulan
kemudian. Tanpa proses penjinakan, sampai bertahun-tahun pun murai tetap
giras dan tidak mungkin bisa dilombakan,” jelas Om Johan.
Selama proses penjinakan, burung tidak perlu dijemur dulu. Kecuali
kalau buka kerodong burung mau bunyi ngeriwik di depan orang-orang.
Kalau sudah seperti itu, burung sudah bisa dijemur,” tambahnya.
Apabila burung sudah ngevoer, maka kroto segar tetap diberikan,
sedangkan jangkrik diberikan sebanyak 5 ekor pada pagi hari dan dan 5
ekor pada sore hari. Mandi dilakukan setiap hari untuk mempercepat
adaptasinya.
Jadi, murai batu akan rajin bunyi atau gacor
jika sudah jinak atau beradaptasi dengan lingkungan baru. Sebaliknya,
murai batu tidak akan bunyi jika dalam keadaan ketakutan, yang
membuatnya tetap giras.
Selamat mencoba! Apabila masih ada yang belum jelas, atau ingin
konsultasi lebih lanjut, silakan kontak Om Johan / Leuser Bird Shop
dengan alamat dan nomor kontak di bagian bawah artikel ini. (d’one)
Om Johan / Leuser Bird Shop
HP 0853 6381 8888 || Pin BB 2BCO4D12 || FB: Johan Shia Leuser
Alamat: Jalan M Yamin No 30 Pekanbaru, Riau
Semoga bermanfaat.
Sumber Om Kicau
Klaw vitamin yg bgus apa merk.a bos kan bnyak merek.a bozz...
BalasHapusMksud.a untuk vitami dalam minumannya
BalasHapusmohon bantuannya om Johan.