Jumat, 19 Juli 2013

Berternak AK ala Medang

Salam KM,
Sekedar untuk sharing, dan kebetulan ane sudah sedikit bisa berternak AK, ane coba untuk sedikit cerita pengalaman ane berternak AK. Dengan uji coba dan tanya-tanya sana-sini akhirnya ada juga pasangan AK yang mau beranak pinak di dusun Medang yang luar biasa cuacanya panas, apalagi musim kemarau ini. Dan mohon ma'af sebelumnya kalau cara berternak medang nggak sama dengan yang lain atau diluar kaedah berternak AK pada umumnya , dan berternak ala medang ini silahkan aja diikuti, tapi bukan berarti menjadi patokan karena tingkat keberhasilannya masih diragukan.. heheheh

Ok deh... kita mulai sharingnya.

I. Pemilihan Induk
Dalam berternak AK maka hal utama dan pertama adalah pemilihan induk.

Induk Jantan



1. Pilihlah induk jantan yang sudah cukup umur kira-kira 3 kali masa mabung, dan sudah "beradaptasi" dengan lingkungannya. Maksud adaptasi ini adalah, sudah gacor dan ngerol.
2. Pilihlah induk yang sehat dan usahakan tidak ada cacat fisik yang berarti.
3. Optional, Penjatan Tangguh dengan kualitas yang baik, syukur-syukur pernah menjadi jawara. Secara fisik, body singset dan panjang, istilah umumnya lencir, mata belok, paruh panjang, lurus dan tebal, kepala papas bagian atasnya. Kalau berdiri terlihat gagah, dan posisi berdirinya tegak.

Induk Betina



1. Pilihlah Induk betina yang cukup umur atau sekitar 2 kali masa mabung
2. Pilih induk betina yang sehat, dan usahakan tidak ada cacat fisik yang berarti
3. Dan pilihlah induk yang sudah birahi, alias ngeper kalau ketemu jantan, tidak liar atau giras.
4. Usahkan mempunyai lebih dari satu induk betina sebagai cadangan jika induk betina yang satu tidak jodoh dengan induk jantan yang sudah kita pilih.

II. Masa penjodohan

Setelah kita memiliki sepasang indukan pilihan, maka proses selanjutnya adalah penjodohan.

1. Gandengkan kandang jantan dan betina

Pertama-tama, gantang atau tempatkan kandang betina dan pejantan dalam posisi yang bersebelahan, dan berdempetan agar jantan dan betina saling mengenal. Proses ini bisa memakan waktu 1 hari, 1 minggu, bahkan 1 bulan, tergantung ketertarikan masing-masing induk. Jika dalam waktu relative lama tida ada rasa tertarik, silahkan ganti pasangannya. Jangan dipaksa, wong bukan jaman siti nurbaya lagi kok..



2. Mandi bareng


Jika kita lihat jantan dan betina sudah mulai mengenal dan ada benih-benih saling tertarik ditandai jantan berusaha untuk memainkan makanannya dan membawa-bawa makanannya di paruhnya (tidak langsung ditelan). Dan berusahan untuk memanggil-manggil betina agar mau disuapi. Selain itu tandanya adalah, jika tidur, jantan dan betina berdekatan. Berarti sudah saatnya kita coba untuk mandi bareng dalam 1 keramba. Selama mandi, perhatikan tingkah laku induk, jika terjadi perkelahian, segera pisahkan kedua indukan dan cobalah lagi nanti. Apabila sudah dicoba beberapa kali masih berkelahi, maka ganti pasangan tersebut, dan mulai langkah awal lagi. (susah bener yah...). Tapi apabila akur-akur aja maka masuk ke step selanjutnya.




3. Gabungkan kedua indukan dalam 1 kandang

Nah, jika sudah beberapa kali mandi bareng dan akur-akur saja, maka coba gabungkan kedua indukan dalam 1 kandang. Coba kandang soliter dulu, dan tempatkan tempat sarang yang bisa terbuat dari anyaman bambu atau batok kelapa, dan letakan media pembuat sarang seperti jerami, sabut kelapa atau daun cemara kering. Dan yang mesti diperhatikan adalah, selama 1 hari pertama penggabungan kedua induk ini, pantau terus dan jangan sampai lengah. Jika terjadi perkelahian, segera pisahkan dan ulangi proses awal... (mampus lo jon.... balik ke awal lagi.. heheheh ). Nah untuk itu lakukanlah penggabungan ini pada hari libur bagi peternak seperti ane yang masih nguli..



4. Pelepasan ke kandang ternak

Selama 1-2 hari sejak digabungkan kedua indukan rukun-rukun saja, bahkan jantan mulai sibuk membuat sarang dengan diselingi merayu dan menyuapi betina, maka bisa terus malanjutkan beternak dengan kandang soliter tersebut dengan konsekuensi harus rajin menaikan dan menurunkan kandang untuk memandikan pasangan tersebut di keramba dan membersihkan kandangnya dan juga melakukan penjemuran agar pasangannya tetap sehat selalu atau lanjut dengan step selanjutnya yaitu melakukan pelepasang ke kandang permanent dengan alas tanah, dimana kita tempatkan di kandang tersebut pohon kecil sebagai peneduh dan tempat mandinya. Ukuran kandang minimal p x l x t = 1 m x 0.6 m x 2 m. Posisi kandang juga harus mempunyai sirkulasi udara yang baik dan pencahayaan matahari yang baik.

Ini bos ane sedang melakukan pemantauan pada saat pelepasan pertama pasangan AK yang sudah jodoh di kandang soliter



Perlu diperhatikan, pelepasan pasangan di kandang permanent harus juga dipantau seharian persis pada saat penggabungan, karena bisa jadi jantan atau betina tiba-tiba berubah buas dan mengajak pasangannya untuk berkelahi, makanya lakukan dihari libur untuk orang-orang seperti ane yang kudu nguli setiap hari kerja. . Jika pasangan berkelahi, mohon ma'af ulangi dari awal lagi.. : (walah..... kapok-kapok deh... ). Tapi jika selama 1-2 hari rukun-rukun saja, maka selamat proses penjodohan sudah selesai dilakukan.

III. Masa Berkembang biak

1. Penyiraman dan penyejukan iklim kandang

Nah agar pasangan cepat bertelor, usahakan susana kandang nyaman dan sejuk. Untuk itu lakukan penyiraman setiap hari pagi dan sore ke dalam kandang untuk membasahi alasnya sampai benar-benar becek. Dan jangan lupa bersihkan tempat mandi paling tidak 3 hari sekali agar tetap bersih. Dan ganti air mandinya.

2. Pakan

Selain itu, asupan gizi harus terpenuhi



Pakan yang selalu diberikan adalah
1. Voer, dalam hal ini jadikan voer sebagai pakan selingan, bukan pakan pokok.
2. Cacing, sebagai pakan yang harus selalu tersedia, kalau ane tidak membatasi jumlah cacing. Caranya ane tinggal taruh cacing dalam baskom sebanyak-banyaknya, dan tentu saja baskomnya sudah diberi media untuk cacing agar cacing hidup dan awet. Jadi biarkan AK mengais sendiri cacing tersebut sesuai kebutuhannya.
3. Jangkrik, kalau ane pada awal masa penjodohan untuk mendongkrak birahi ane memberikan jangkrik sebanyak 30 ekor pagi dan 30 ekor sore. Tapi setelah telor pertama, porsinya ane kurangi menjadi 10 ekor pagi dan 10 ekor sore.
4. Kroto, selain jangkrik, kroto juga ane berikan 1 cepluk setiap pagi
5. Buah-buahan, bisa pisang, pepaya, apel sebagai tambahan vitaminnya.

3.Penyusuan sarang

Jika pasangan sudah mulai birahi maka mereka mulai menyusun sarangnya, dan kalau jeli, ane sempat mengintip mereka kawin yang biasanya dilakukan pada pagi hari atau sore hari setelah mandi.

Nah sarangnya kayak gini nih...



4. Bertelur

Jika beruntung sejak pasangan tersebut kawin, dalam tempo 4-10 hari pasangan tersebut akan bertelur.. hehehe senengnya. Telur biasanya 2-4 butir



Nah pada masa ini, porsi jangkrik silahkan kurangi...

5.Masa Mengerami

Jika sudah bertelur, induk akan mulai mengerami, dengan tekun induk betina akan mengerami telornya dengan kasih sayang, dan jantan akan menyuplai makanan ke induk betina dengan cara menyuapi. Sekali-sekali dalam 2-3 hari sang induk betina akan turun dari sarang untuk mandi, biar seger dan fresh lagi. Masa mengerami ini untuk AK selama 14 hari. Jadi sabar yah.... jangan suka ngintip, ntar malah ganggu



6.Beranak

Sekali lagi jika beruntung, dalam waktu 14 hari sejak induk betina pertama kali mengeram telornya, maka telor-telor akan menetas. Dan apabila tidak menetas, jangan khawatir dalam tempo 1-2 minggu sejak telor yang tidak menetas kita angkat, pasangan akan beterlor lagi... Yang jelas sabar aja

Walah senengnya lihat bocah-bocah AK ini



7.Pasang Ring dan pelolohan pakan

Sebagai tanda bahwa AK hasil ternakan, bisanya penangkar memasang ring pada anakan AK. Pemasangan ring bisanya dilakukan pada usia 5-10 hari. Ini tergantung besar dan kecilnya diameter ring. Kebetulan ring ane ngepres banget, maka ane lakukan pada usia 5 hari, sekalian anakannya ane sapih dan suapi sendiri. Jika ada yang sibuk, setelah pasang ring silahkan kembalikan anaknya ke sarang induknya agar sang anak di loloh oleh induknya hingga bisa makan sendiri, tapi konsekuensinya anakan jadi lebih liar dan induk juga nelornya tertunda.

Kalau ane lebih senang loloh sendiri, pakan yang ane loloh adalah cacing, dan bubur dari campuran voer dan kroto yang ane aduk dan campurkan air panas biar lembek. pemberian pakan ane lakukan 1/2 jam sekali. Selain itu jangan lupa juga diberi minum yah...



8.Anak belajar terbang dan keluar dari sarang

Umur 12-14 hari, anak AK mulai tidak betah dalam sarang, maklum body udah bongsor, mereka mulai keluar dan belajar terbang, pada saat ini, ane cuma bisa tersenyum bahagia




9. Anak mulai makan sendiri

Anak AK mulai makan sendiri pada usia 1-2 bulan, Biasanya pada usia ini juga anak di ajarkan untuk mandi dikeramba dan mulai dilakukan penjemuran. Jangan lama-lama dulu jemurnya, cukup 1/2 jam saja di pagi hari.




Gitu deh cara berternak AK ala medang... Moga bermanfaat sharing ini... Kunci suksesnya cuma 5 yaitu sabar.. sabar... sabar.. sabar.. dan sabar





Sumber  : http://www.kicaumania.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar