Perawatan burung kicauan tidak
terlepas dari aktivitas mandi dan jemur untuk momongan kita. Selain bisa
membersihkan kotoran pada bulu-bulunya, sehingga menekan potensi kutu /
tungau menyerang, mandi juga bisa memberikan kesegaran pada burung.
Biasanya mandi dilakukan pada pagi, sore, atau pagi dan sore hari.
Bagaimana jika burung mandi pada malam hari? Adakah manfaatnya, dan
adakah bahayanya?
Mandi malam umumnya dilakukan sebagai terapi, khususnya untuk burung yang mengalami over birahi (OB).
Di luar manfaatnya sebagai terapi OB, mandi malam ternyata memberi
pengaruh besar terhadap burung dari keluarga Turdidae dan Muscicapidae.
Yang termasuk dalam keluarga Turdidae antara lain semua jenis burung anis / punglor (anis kembang, anis merah, anis macan, anis cendana, dll), kacer, murai batu, ciungbatu, ciungmungkal, cingcoang, berkecet, dan meninting.
Adapun burung-burung yang termasuk keluarga Muscicapidae antara lain decu, sikatan, nightingale, dan semua jenis burung flycacther lainnya.
Yuk, sekarang kita tengok kehidupan mereka di malam hari. Meski
secara umum mereka merupakan burung diurnal, atau beraktivitas sejak
fajar hingga petang hari, ada beberapa spesies flycacther seperti nightingale dan mockingbirds yang gemar mandi di malam hari. Burung blackbird juga senang mandi pada malam hari.
Di Indonesia, banyak pemain anis merah dan anis kembang yang
memandikan burungnya pada malam hari. Sebenarnya bukan hanya pemain,
penggemar rumahan untuk kedua jenis burung itu pun sering melakukan hal
yang sama.
Alasan mereka, mandi malam bisa membuat burung menjadi rajin
berkicau. Bukan sekadar gacor, tetapi juga mampu membuat burung
mengeluarkan suaranya dengan volume lebih keras, atau biasa disebut
ngeplong.
Meski membawa beberapa manfaat positif, ada beberapa persyaratan /
kondisi tertentu untuk memandikan burung pada malam hari. Jika tidak,
bukannya gacor dan ngeplong, tetapi memperburuk kondisi kesehatan,
bahkan drop dan macet bunyi.
Persyaratan dan kondisi tertentu yang diperlukan untuk memandikan burung di malam hari antara lain :
- Burung harus dalam kondisi sehat, fit, alias tidak sakit dan tidak nyekukruk.
- Kondisi cuaca tidak terlalu dingin, tidak turun hujan, dan tidak berangin kencang, Tetapi ini bisa disiasati dengan memandikan burung di dalam rumah, kemudian disimpan di dalam kamar dalam kondisi jendela tertutup.
Di luar kedua kondisi tersebut, burung bisa diberi terapi mandi malam bagi yang mau mencobanya.
Tata cara mandi malam pada burung kicauan
—-
Mandi malam pada burung dari keluarga Turdidae bisa dilakukan sekitar
pukul 19.00 hingga 22.00 (silakan disesuaikan dengan waktu luang
Anda). Sebagian besar memilih pukul 21.00 atau 22.00, karena dianggap
waktu yang tepat untuk memandikan burung pada malam hari.
Khusus kacer dan murai batu, terapi mandi malam jangan diterapkan
pada burung bakalan, karena berpotensi menyebabkan stres. Sebaiknya
burung dijinakkan dulu, dirawat sampai dewasa, baru bisa menjalani
terapi ini.
Imbauan tersebut juga berlaku untuk burung-burung dari keluarga
Muscicapidae, seperti decu, sikatan, serta semua jenis flycatcer
lainnya.
Seperti dijelaskan sebelumnya, mandi malam juga bisa dilakukan
sebagai salah satu terapi mengatasi burung yang mengalami over birahi.
Murai batu dewasa yang sudah mapan, kemudian mengalami OB, bisa diterapi
dengan cara seperti ini. Hal ini juga bisa diterapkan untuk kacer
bermasalah, seperti sering mbagong / mbalon akibat over birahi.
Mengenai teknis mandinya, bisa disesuaikan dengan kebiasaan burung
selama ini, misalnya dengan disemprot halus (seperti keluar embun) atau
bisa juga mandi dalam karamba. Durasi mandi juga disesuaikan dengan apa
yang menjadi kebiasaan burung. Sebab ada yang mandi hanya selama 30
menit, ada juga yang 1 jam.
Usai mandi, burung bisa dianginkan sambil diberi pakan
kesukaannya misalnya cacing tanah untuk jenis anis / punglor, atau
jangkrik untuk kacer dan murai batu. Setelah bulu mulai kering, burung
bisa diberikan kerodong agar bisa beristirahat hingga esok pagi.
Esok hari, burung langsung diembunkan, sebagai kelanjutan dari terapi
mandi malam ini . Kombinasi kedua terapi ini akan membuat burung cepat memiliki suara keras atau ngeplong.
Apabila burung sudah ngeplong, atau problem over birahi sudah
teratasi, terapi mandi bisa dihentikan. Para pemain pun umumnya hanya
memandikan burung pada malam hari, sekitar 1-2 hari menjelang lomba,
bukan dijadikan agenda rawatan harian.
Kesimpulannya, mandi malam akan memberi manfaat bagi burung kicauan,
baik untuk terapi mengatasi OB maupun membuat burung gacor dan cepat
ngeplong.
Hanya burung yang sehat dan fit yang boleh menjalani terapi ini.
Untuk menjaga agar kondisinya selalu fit, burung bisa diberi
multivitamin secara rutin.
Burung bakalan, khususnya kacer dan murai batu, serta burung bakalan
dari keluarga Muscicapidae (decu, sikatan, dan jenis flycatcher
lainnya), sebaiknya jangan dimandikan pada malam hari.
Untuk jenis burung di luar keluarga Turdidae dan Muscicapidae, seperti kenari, lovebird, keluarga leafbird (cucak hijau, cucak ranting), dan sebagainya, tidak perlu menjalani terapi mandi malam.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar